7 Desember 2012

Mengapa bukan kamu?

Mungkin memang benar bahwa tak selamanya hitam itu gelap. Putih itu terang. Dan indah itu pelangi. Buktinya, aku tidak bisa melihat kebenaran dalam sisi yang terang. Juga tak mampu melihat keindahan pada garis-garis pelangi. Hanya satu kata yang ingin kutanyakan padamu.....
"Mengapa?"
"Mengapa bukan kamu yang menjadi putih dalam hitamku?"
"Mengapa bukan kamu yang menjadi pemanis dalam pahitku?"
"Mengapa bukan suara nyaringmu yang menjadikan sepiku terlelah?"
"Mengapa bukan hela nafasmu yang menjadikan paru-paru dalam dada ku sejuk?"
"Mengapa bukan kamu yang membuat segalanya menjadi benar dan begitu nyata?"

Sebegitu sulitkah kamu menjawab semua pertanyaan ku? Sampai kapan lagi kamu diam?

Karena aku terlalu lelah bertanya. Dan aku sudah terlalu jemu menanti jawaban yang sebenarnya bisa ku jawab sendiri.

"Karena semua terlihat hitam, jika putih itu bukan kamu"

"Karena semua terasa pahit, jika manis itu bukan senyummu"
"Karena semua terdengar samar, jika nyaring itu bukan suaramu"
"Karena semua menyesakkan, jika kesegaran itu tak kurasakan dari nafasmu"
"Karena semua yang kuraba itu salah, jika kebenaran itu bukan kamu"

21 Oktober 2012

A different between.............

Hai bloggeeeer~
Long time no write here!!! Rasanya sih pengen banget nulis blog tiap hari, biar dapet reward dari bupati Inggris lah minimal. Tapi apa daya, tugas dari kampus itu ibarat air terjun. Yap, gak pernah berhenti mengalir-_-
By the way, aku itu termasuk golongan manusia yang emang bener-bener nggak tau diri ya. Gimana enggak, blogger yang susah susah diciptain sama orang-orang bule di luar sana; muter-muter otak untuk ngubah tampilan blogger; cuma aku jadikan sebagai ajang "penyampahan". Jadi buat kalian yang agak-kurang-gaul, "penyampahan" itu adalah suatu kegiatan tidak bermanfaat dalam rangka membuang waktu disertai penyampaian isi hati di kala itu. Kalo kalian yang agak-kurang-gaul, apalagi agak-kurang-pinter memahami kata-kata seorang amatir kayak aku, saran ku sih jangan capek-capek muter otak kalian deh. Karena bentar lagi aku mau ngasih contoh real nya:

Jadi pada suatu hari ada seorang gadis yang cupu. Sebut saja Bunga (nama disamarkan). Tidak ada yang spesial dari gadis ini. Pesona, aura, inner beauty nya juga biasa saja. Namun, ditengah ketidak-sempurnaannya itu, gadis berumur 18 tahun itu memiliki sahabat laki-laki yang selalu ada saat bunga sedang senang maupun sedih. Sebut saja Sueb (nama dikeramatkan). Karena adanya Sueb, bunga tidak terlalu hampa tanpa adanya seorang kekasih. 
Namun, dalam rangka menghindari kata "munafik", Bunga juga tak ingin kalah dari teman-temannya yang sudah memiliki seorang gebetan (sebut: calon pacar). Sudah lama bunga menunggu dan mengidam-idamkan calon pacarnya itu, sebut saja Pi'i (nama dirahasiakan). Pi'i bukan merupakan lelaki yang tampan, pintar, maupun modis, namun Pi'i adalah lelaki idaman wanita (bahasa gaul: cokiber / cowok kita bersama). Entah apa yang membuat wanita tertarik dengan Pi'i. Namun menurut Bunga, Pi'i adalah sosok yang berwibawa dan jujur. 

Nah, pengenalan tokoh nya udah sekarang konflik ceritanya. Setelah 1 tahun Pi'i mendekati Bunga dan Bunga pun merespon maksud dan keinginan Pi'i, terjadilah suatu konflik. Konfliknya adalah Pi'i mengira Bunga dan Sueb menjalin hubungan yang lebih dari sahabat. Akhirnya, Pi'i menjauh pelan-pelan dari Bunga. Setelah kepergian Pi'i dari kehidupan Bunga, ia pun sangat sedih. Selesai..........................

Simple ya. Tapi ini yang aku alami huehaueahuae..
Cuma ngasih tau aja sih, dimana-dimana perasaan sayangnya ke temen sama sayangnya ke orang yang spesial itu udah jelas beda. Sudah ada klasifikasi nya sendiri-sendiri. Kalau ditanya seberapa besar kadarnya juga nggak bisa. Ibarat membedakan kecoak Madagaskar, sama serbet Mexico. Karena teman itu tak terhingga dan orang spesial itu selamanya. 


21 Mei 2012

Dimensi Ruang Hati

"Sebelumnya, maaf kalo postingan kali ini sedikit menye-menye. Kalau udah terlanjur buka blog ini terus langsung ilfil sama postinganku, langsung close tab aja deh daripada nyesel. Muehuehue."
Ehm ehm, tes tes tes................................


Kalaupun aku berkata bahwa, aku akan bahagia melihatmu bahagia itu adalah hal termunafik yang pernah ku ucapkan. Tentu ada sedikit serpihan kesedihan yang tergores dibalik senyumku. Bukan aku tak ingin melihatmu tersenyum bahagia, melainkan bukan aku yang membahagiakanmu. Semacam mencabut "namamu" yang telah ku pahat kuat-kuat dalam hati. Sakit. Nggak gampang. Dan melukai sebagian hati yang telah patah.
Keterpurukan adalah suatu kepastian. Namun aku berpikir bahwa dibalik keterpurukan itu terdapat dua dimensi yang membuat aku menjadi semakin kuat maupun rapuh. Kekuatan itu kudapatkan dari sahabat yang selalu menyertai kisahku. Merekalah yang mengajarkan bagaimana menjadi seorang yang konsisten dalam memerankan diri sendiri dalam sandiwara kehidupan, merekalah juga yang menyadarkanku bahwa hidup itu indah, sehingga rugi jika ku sia-siakan. 


Tak dapat kupungkiri bahwa ada suatu keterpurukan di sisi berikutnya. Sisi yang ingin ku acuhkan, dan hindari. Satu sisi dimana Tuhan menyiapkan bumerang tajam untukku. Yang siap menerkam ku mentah-mentah. Dan tak ragu membunuhku perlahan. Dalam sekaratku, aku terus bermunajat. Memohon. Meminta. Dari situlah lahir sebuah semangat kemudian tegas membangkitkanku.
Untuk sementara aku akan membiarkan sajak-sajak yang kau lukiskan membekas dan melumuti pikiranku. Bukan apa-apa. Hanya saja, aku belum menemukan pena lain yang mau menyanyikan sajaknya halus dalam sanubari.


Namun, kalaupun aku berkata bahwa aku belum menemukan sajak-sajak lain, aku tidak hanya membohongi diri sendiri, melainkan orang lain pun telah ku bohongi. Telah kutemui pena yang menyentuh perlahan dalam relung. Melukiskan sajak-sajak yang jumlahnya tak sebanyak dan seindah sajak berlumut sebelumnya. Namun sajak yang diciptakannya ini dapat membuatku belajar melangkah dan menentukan arah. Mungkin sajak yang diciptakan dari pena inilah takdir yang memaksa jalanku terus mengikutinya.

7 Mei 2012

My 18th

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh...

Lama yaaa nggak nge-blog lagi setelah lama berkecimpung dalam urusan USEK, UNAS, perpisahan, intensif SNMPTN dan hal-hal lain yang selalu bikin aku keliatan sok sibuk. At least, gara-gara kesibukan-kesibukan itulah yang buat aku jadi lupa hari, lupa waktu, sampek sampek lupa diri juga. Sebenernya anak-anak kelas kayak Aten, Embun, Romana, dan Gita udah wanti-wanti mau minta tagihan buat neraktir mereka pas tanggal "keramat" itu. Tapi nggak tau kenapa, karena 13 April itu H-3 UNAS, aku jadi lupa tanggal. 

Tiba-tiba aja paginya Si Uti nyamperin aku, nyium pipiku, sambil nyodorin uang jajan yang lebih banyak dari uang jajan sebelumnya. Biasanya cuma dikasih antara 5ribu-10ribu, hari itu aku dikasih lumayan laaah, 30ribu. Buat aku, dikasih uang 30ribu secara cuma-cuma tanpa embel-embel omelan itu adalah "sebuah barokah". Semacem kejatuhan duren.............. Duren tanpa duri tapi.........
Katanya sih buat jajanin anak sekelas. Ya, beliau bilang "Buat jajanin anak SEKELAS". Gak gendeng -____- 

Utiku semacem menghina deh kayaknya, dia udah nganggep aku udah nggak bisa itung-itungan lagi. Mana bisa di jaman "Mak Lampir Milenium" kayak sekarang uang 30ribu bisa jajanin anak sekelas yang jumlahnya 32 anak? Kalau yang ini semacem menegakkan benang basah men..............
Oke, sedikit nestapa sambil mikir-mikir mau diapain itu uang. Jiah, sok gaya mikir banget kayak 30ribu itu 30juta aje. Muehahaueheu.

Sampek Sekolah............ aku dicuekin gitu aja men. Nggak ada pelukan hangat, dan ucapan ulang taun dari temen-temen. Cuma plonga-plongo kayak Kecoak Madagaskar yang lagi kelaperan. Sedih........ Tapi ada 2 pikiran yang terlintas. Antara mereka bener-bener nggak tau kalo aku ultah karena mereka jarang banget buka facebook, dan aku dikerjain. Tapi waktu itu aku lebih memprediksi kalo mereka bener-bener nggak tau kalo aku ultah. Yaudahlah, beginilah nasib orang nggak femes di kelas...................

Udah jam 12 siang lebih 46 menit, tapi anak-anak dikelas lagi pada sibuk mikir strategi jitu buat UNAS besok senin nya. Lagi pada sibuk mikir planing liburan perpisahan ke Malang, dan tentunya mereka nggak bakal sibuk mikirin aku. Lhaaaa ini nih yang bikin pengen cepet pulang. Tapi karena nggak dibolehin sama anak-anak, aku tetep stay di kelas yang udah ngasih aku se-milyar kenangan yang nggak cukup kalo tak kantongi. #Tsaaaah #UdahAgakSeneng #MikirPastiAdaSurprise

Selesai rapat membosankan yang bikin aku nguantuk, tiba-tiba si Embun ngajakin foto-foto bareng sebelum UNAS. Yaaah, anggep aja last moment before the war begin lah.
Keliatan kalo suasana adem ayem dan belum keliatan
kalo aku bakal dikasih surprise :-----(
Awalnya aku penasaran kenapa dua cecunguk di belakang itu nggak ikut foto-foto dan muka nya kayak hewan KBS yang lagi seneng dapet temen baru. Aku baru tau setelah Aten dan Embun nyeritain kalo Garis, Si Kuda Nil Alaska sama Rahu, Si Jerapah Somalia itu lagi bawa tali buat..................... Mmmm..

Sialnya aku nggak tau kalo belakangku ada Rahu, Si Jerapah Somalia
udah siap tali buat ngiket aku yang posenya mangap-mangap kayak Kecoa Madagaskar

Beberapa pose kemudian, muncullah makhluk makhluk asing yang tiba-tiba menjerat hatiku #eh badanku. *kelepasan*


Daaaaaaan, aku dikasih sureprise. Asiiiikk...
Pas itu aku berusaha melepaskan diri dari tali yang diiketin ke pohon palem setengah kelapa yang tumbuh di depan kelas. Tapi karena kondisi talinya kenceng banget kayak mau mbeleh sapi, mau nggak mau aku pasrah. And then...................

Sumpah ye, berasa di Mekkah. Disiram air zam-zam :')
Berasa di Switzerland. Dijatuhi hujan salju :')

Dan kayaknya ini moment klimaksnya...........

Makasih lho buat surprisenya Aten, Embun, Gita, Romana,
dan gak lupa anak-anak KOPI TABRAK juga. Suwayang kalian :* ({})
Kurang lebih gini ini lah my real face setelah dibabat habis sama segenap keluarga besar kedua (read: KOPI TABRAK). Jelek nggak jelek yang penting cantik............. (?)

Di free puk-puk-in Romana


Yah, begitulah nasib seorang Kecoak Madagaskar yang nostabene anak paling culun di kelas XII IPA 3 SMA Negeri 16 Surabaya. From the text above, I could conclude that I was getting some happiness enough from them. Bukan apa-apa, tapi aku seneng karena perhatian mereka yang tulus buat aku. Karena sayangnya mereka yang nggak minta imbalan apa-apa dari aku. Karena kebahagiaan mereka yang nggak bisa dibeli dengan ngeliat aku tersiksa dibawah pohon palem setengah kelapa. Itu yang buat aku pasrah diapa-apain sama mereka <3
Anyway, makasih banget buat semua surprise yang kalian kasih buat aku ya anak-anak KOPI TABRAK! Nggak cuman kejutan pas aku ulang taun aja, tapi kejutan-kejutan yang lovable, meaningful, unforgettable, irreplaceable, dan lain lain yang nggak bisa diungkapin dengan kata-kata. Pokoknya semua yang kalian kasih bakal jadi cerita yang menarik buat anak-anak ku kelak. Love you you all yesterday, today, tomorrow, and forever...........

Salam,
Kecoak Madagaskar.

19 April 2012

After all this time, I've been living with a shadow overhead. It called "dreams", "love", "yearning", "happiness", "memories", and...................... "you". 
Hey did you know? There are some secrets i wanna to talk to you. Do you like to read that? If that true, please come in to read this one between your busy time :') 


Mmmm........
By the way, Congratulation!! You win! You can replace his position. You can make me hate him. You can show me that there are so many people sincerely love me, care for me, and will do anything to make me happy. 


Yes, you did! You knew that i was trapping in my past. But you tried to seek me free from that. You knew that i couldn't seem to move on. But you teach me something and said, "Did you know how meaningful your life? You want to wasted that by your self? Please, don't be a fool one!". Therefore now i'm realize. I thought that i was starting to like everything on you!
I don't know how can i do spell my words to showing up this feeling. I ain't a poem-maker. I ain't a romantic person. And I ain't a promise-maker. But, i'm just a little girl who wants to tell you about these. All of these.


I cant lie you're on my mind. Stuck inside my head. I wanna feel you heart beat for me instead. Now, if you're not there, i wanna feel my heart beat like yesterday.
If you want me to say "i love you" for you, so i will say it. Sure, i will do anything. But, in this situation you'll never to be like that. For your information, I will say "I love you" in every time and every where i want. But, will you say this words back into me? Or.....................
Will we never be together? :|


Of course, I'll be happy if you love me back. But if you don't, please do not worrying me. I'm fine enough to face this reality. Mm, so I don't wanna hope anymore. "Hope" is the one word which always hurt me slowly, slowly, slowly, but surely. 


Least, I know what these are symptoms happen to us. 
So could we be in love? The time will answer......................................

30 Maret 2012

Actually bad.

Sepertinya, saat ini waktu sedang mencoba menegurku yang kini muak dengan sebuah keadaan. Ya, keadaan hidup yang belum tentu semua orang merasakan, menerima, dan bertahan dalam keadaan itu. Tapi, sebuah kenyataan terlanjur menyadarkan aku akan pentingnya fungsi "sistem imun" untuk bertahan menjadi seorang yang tegar di tengah situasi sulit seperti ini. 
Aku merasa asing dalam keluargaku sendiri. Yak, itulah titik permasalahannya. Hahaha!!!!! Apa di dunia ini ada seorang anak yang menyerupai aku? Mungkin hanya 1 : 1milyar orang di dunia. Pokok permasalahan inilah yang membuat aku terlihat berbeda dari anak-anak normal lain yang terlihat hangat dengan orangtuanya. Merasa iri? Nelangsa? Sesak? Ya, aku selalu merasakannya.
Aku memang tidak terbiasa ngobrol sama ibuk, sama ayah, atau sama sanak famili lainnya. Bukan karena apa-apa, cuman aku tak bisa mengalahkan sifatku yang cenderung tertutup. Nggak heran juga kalau suatu saat mereka mengajakku sekedar ngobrol atau menanyakan sesuatu, aku selalu menjawab dengan kata-kata seperlunya saja. Contoh: "Kak, ini baju barumu ta? Kok nggak modis banget se? Beli dimana?" | "Emang modelnya gitu, buk. Beli di pasar atom"
*sedikit nggerundel gara2 dibilang nggak modis*


Beberapa Menit Kemudian.................


"Kamu itu mbok ya beli baju model hem aja gitu lho. Sekalian buat kuliah. Nanti model baju kayak gini cuma mbok pakek sekali tok" | "................" #CumaDiem
"Kenapa kok diem? Ngerasa nyesel ta beli baju kayak gini? Tau gitu beli sama ibuk aja" | "Lha ibuk mesti kalo milih baju modelnya tua banget. Aku tambah nggak nyaman." | "Terusno yo wong tuwone kok malah sing diseneni"


WTF!!!! Aku nggak bilang apa-apa setelah itu. Apa aku salah jika opiniku bertolak belakang dengan opininya? Tadinya aku mengira bahwa jika aku diam, setidaknya aku aman dari dosa. Namun ternyata ibu yang memintaku angkat bicara. Ketika aku meng-iya-kan permintaan ibu, aku juga dipersalahkan. Serba salah!!!


Aku mencoba berpikir jauh. Meskipun tak tahu siapa yang menuntunku menuju arah pikiran yang jauh itu. Aku berpikir, "Kenapa aku nggak pernah benar dimata orang tua ku sendiri? Kenapa aku selalu merasakan ada jurang diantara aku dan ibu? Dan kenapa ibu lebih menyukai adik daripada aku?" Mungkin jawabannya adalah: "Aku nggak pernah serumah sama orangtuaku sendiri"
Dari kalimat itu ada suatu penjabaran cerita yang nggak ada habisnya, air mata yang selalu mengalir, kesedihan yang disembunyikan, dan keletihan yang telah lama tersimpan. 
Mungkin baru sekarang aku bisa meluapkan perasaan lewat beberapa kalimat seperti ini. Ada kelegaan yang aku rasakan setelah menulis dan meluapkan semua masalah yang aku pendam. Hanya sepotong cerita. Namun meskipun hanya sepotong cerita, setidaknya ada sepotong beban yang mencair dan berhasil menghilang dari pikiranku untuk sementara waktu.................

17 Maret 2012

Dalam Hati Saja

If you need a reason why i left you, i will say, "I'm leaving, cause you never ask me to stay"
If you ask me why do i love you stupidly, i just say, "I don't know why cause i'm stupid"
Ya, aku emang cukup bodoh untuk dibodohi oleh manusia sepintar dia. Dia pintar membuat aku sebodoh ini. Dia pintar membuat aku berharap. Dia pintar membuat aku cemburu. Dia pintar menyusun sebuah cerita cinta segitiga dengan aku sebagai tokoh antagonisnya.


Bentar deh ya, bukannya dulu itu aku yang jadi tokoh protagonisnya ya? Aku selalu menjadi pihak yang benar, berparas elok, dan diagung-agungkan oleh keberuntungan. Terus bukannya dulu si itu jadi tokoh antagonisnya ya? Dia yang egois, jahat, parasit, dan oportunis. Ya kan?
Tapi rupanya roda kehidupan sedang aktif berputar ya bung. Coba liat situasi yang sekarang! Aku sekarang yang jadi egois, jahat, parasit dan oportunis. Lalu dia berhasil merebut posisi keberuntunganku, menjadi orang yang cantik dan berarti dimatanya, dan yang terakhir dia selalu menjadi kebenaran dari apa yang dia harapkan sebelumnya.


Aku tidak akan pernah tahu kapan situasi seperti ini akan segera berakhir. Entah akan berakhir bahagia pada pihak ku atau pada pihak nya. Seandainya rasa ini sekalipun telah pergi, apa aku salah jika aku masih mengharapkan suatu kebahagiaan dari rasa yang telah pergi itu? Meskipun rasa itu sekalipun telah hilang, aku akan menghindar dari perasaan indahnya mencintai seseorang yang pertama kali singgah dan berlabuh dalam sekejab. Meski tak terucap, meski dalam hati saja :')

9 Maret 2012

What a...............!!!!

What a mean you are! What a liar! What a chicken! What a devil! What a.............. *sensor*


Rasanya hati itu kayak elpiji 3 kilo #eh salah elpiji 34,78 kg yang sengaja dibakar. Udah tau barang serem, tapi berani nantang mau njadiin barang serem macem elpiji jadi lebih serem lagi. Kentir, kemlinti, gendeng, gak bek sisan (gak penuh) (?)
Susah ya mendeskripsikan perasaan sama analogi analogi intelektual gitu. Bisa aja antara analogi satu sama analogi dua masih belum berkesinambungan dengan situasi hati. Sebisa bisa orang baca perasaan, kayaknya nggak separah aku menganalogikan perasaanku sendiri. Btw, analogi apaan sik?
Nggak penting. Sekarang yang penting ini..............


Ternyata masih ada lho jeung/ ndoro/ tuan/ nyonyah, orang di bumi ini yang sukanya pamer kalo punya "barang baru"!! Yaaaa meskipun "barang baru" nya itu cuma barang biasa. Ngerasa jadi pejantan tangguh ya kalo udah berhasil ngoleksi barang-barang yang dipengen? Ngerasa ganteng? Ngerasa hebat? Iyadeh, emang paling tangguh, ganteng, hebat di sepanjang masa. Mmm, masa purba tapi =)))


Aku sama sekali nggak keberatan kamu deket sama perempuan mana pun. Aku nggak berhak atas kamu. Aku bukan siapa siapa kamu. Dan yang pengen tak klarifikasi adalah memang aku pernah suka sama kamu, tapi itu dulu. Duluuuu banget, waktu aku masih polos dan mataku masih belum terbuka lebar :'>


Ngerasa dapet pahala ta kalo udah ingkar janji itu? Syek tak ngguyu syek :)) Katanya alim, ngajinya rutin, solat juga nggak pernah bolong, puasa senin-kamis juga nggak pernah lupa, tapi kenapa kok sombong nya nggak nguati gitu se mas? Oiyase, kan punya "koleksi baru" yah. Njiee yang sekarang udah berani bangga banggain "koleksi baru" mu. Nggak inget ta kalo dulu sering maki-maki "koleksi baru" mu? Nggak inget juga apa dulu suka nyia-nyia in "koleksi baru" nya? Nggak inget juga ta, dulu pernah bilang kalo "koleksi baru" mu itu aneh, mboseni, bikin ilfil, dan bla bla bla~? 
Dan... kayaknya kamu juga udah nggak inget kali ya sama janji janji buatanmu sendiri untuk aku!!!!   
Tau nggak ungkapan "seperti menjilat ludah yang sudah dibuang"? Yaaa kamu cukup pintar lah buat mengerti makna ungkapan nya. Kalo udah ngerti maknanya coba introspeksi lagi yah :'))
Mmm, btw met yaaaah..


Oiya satu lagi, pernah nggak sih aku maksa kamu buat suka balik ke aku? Pernah juga nggak sih aku maksa maksa kamu deket sama "koleksi-koleksi" mu yang lain? Pernah nggak ya aku maksa kamu mutusin semua "koleksi-koleksi" mu? Nggak kan ya. Muehehe.
Jadi, kamu juga nggak punya hak buat maksa maksa aku pacaran sama orang yang belum aku sukai. Ibuku yang sehari hari ngasih makan sama ngasih uang jajan aja nggak pernah mencampuri urusan pribadiku!! Tapi kenapa ya, kamu yang bukan siapa siapa ku jadi heboh sendiri gitu sok sok an ikut campur urusanku? Pengen jadi pahlawan kesiangan yah? Maaf mas, udah magrib!


Satu hal lagi yang mesti kamu camkan baik baik:
Uripmu yo uripmu, uripku yo uripku!
Mbiyen yo mbiyen, saiki yo saiki!

1 Maret 2012

Janji Diatas Ingkar

Pernah nggak kamu dijanjiin atau diiming-imingi sesuatu yang indah sama orang yang kamu harapakan? Seneng banget kan? Bahagia? Terharu? Kayak terbang gitu atau gimana? Kalau aku ya, nggak bisa diungkapin sama kata-kata pokoknya. Tau nggak "janji palsu" mu itu sempet bikin aku melayang. Tapi cuma bentar, habis gitu langsung jatuh. Muehehe.
Bisa dikatakan aku berhasil memendam rasa sakit akibat "jatuh" tadi dengan caraku sendiri. Ya, memang hanya waktu yang bisa bantu aku bertahan. Bukan siapa-siapa bukan apa-apa. Berat. Sakit. Capek. Nelangsa. Terkoyak. Macem-macem. Aku nggak menyalahkan siapa siapa. Karena kita sama sama salah. Tau nggak salahmu apa? Kamu salah karena udah membuat janji janji itu ada. Membuat aku semakin berharap. Lalu membuat aku semakin sakit menanggung resikonya.
Kalau aja aku udah tau kalau janji itu hanyalah omong kosong. Andai aja dulu aku yakin kalau janji itu adalah harapan yang hanyalah sebuah harapan. Pasti rasanya nggak sesakit ini ya. Meskipun aku adalah tipe anak yang "menter" tapi sementer-menter nya aku, pasti akan jatuh juga :'>
Aku mencoba mengkaitkan analisis persoalanku dengan persoalan yang dialami sama temen baikku. Inti permasalahannya adalah temen baikku ini baru menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang baru dekat dengannya selama 3 hari. Sebelumnya, memang laki-laki ini pernah dekat dengan teman perempuannya. Sampai akhirnya mereka mengikatkan diri mereka diatas sebuah janji dan bla bla bla~ Tapi dalam jangka waktu yang pendek pula laki-laki yang sekarang ini sedang menjalin hubungan dengan teman dekatku ini mengingkari janjinya dan berani menjalani hubungan dengan teman baikku ini.
Tentulah ada saja permasalahan yang dialami mereka. Salah satunya, pacar teman baikku ini masih belum bisa melupakan mantan teman dekatnya dahulu. Dan timbullah rasa ketidakpercayaan dari teman baikku kepada kekasihnya serta teman baikku ini sedang membenci "mantan" teman dekat kekasihnya itu.
Hey, sadar nggak? Sekarang aku sedang berada di posisi mantan teman dekat kekasihmu lho. Hahaha. Kadang aku benci sama sahabat baikku sendiri karena keberadaan sisi antagonisnya. Satu sisi dimana dia lebih respect dengan apa yang dia rasakan sendiri daripada apa yang sedang dirasakan mantan teman dekat kekasihnya. Egois. Jahat.
Mungkin sahabat dekatku masih belum menyadari bahwa "AKU DAN MANTAN TEMAN DEKAT KEKASIHNYA ITU SAMA SAMA NGGAK BISA MEMBEDAKAN MANA YANG JANJI MANA YANG SEKEDAR BUALAN. AT LEAST IT WAS SO HURT US!"