15 Februari 2013

The Day I Fall in Love


Just an ordinary day, started out the same old way. Then I looked into your eyes and knew. Today would be a first for me. The day I fall in love..

On the day I fall in love. Sky will be a perfect blue. And I'll give my heart forever more
To someone who is just like you. At the day I fall in love..

People all say love is wonderful. That the bells will ring, the birds will sing
The skies will open. I wonder where's that great big symphony. Roll over Beethoven, won't you play with me?

And I'll never promise to be true to anyone. Unless it's you, unless it's you. The day I fall in love.. (again)

11 Februari 2013

A phase of change.

Hai! 
Oke, kali ini aku nggak mau nge-posting sesuatu yang galau galau. Karena kalo dipikir pikir umur udah hampir seperlima abad tapi masih galau itu bisa mengurangi presentasi ke-cakep-an. Percaya nggak percaya sik. Sugesti nggak sugesti juga. Tapi gak tau kenapa aku sendiri mengalami kejadian terkutuk ini. Tapi tapi tapi, fine fine aja sih buat remaja ABG jaman sekarang yang notabene udah menjadi suatu kewajaran....... yang nggak lazim.
Nah loh bingung kan? Wajar tapi nggak lazim. Udah nggak usah diambil pusing. Heuheuaue.

Emang sih galau itu wajar. Galau itu salah satu cara kita mengkonversikan perasaan menjadi suatu bentuk ekspresi wajah ataupun dalam bentuk kata-kata yang melankolis. Ada pepatah yang diciptakan oleh salah satu anak abg yang sedang ingin mendadak gaul. Dia bilang kalo, "Nggak galau, nggak gaul". Dan bego nya lagi, salah satu anak kurang gaul kayak aku jadi gampang terpengaruh sama pepatah yang kurang bertanggung jawab macem itu. Saking pengen banget dibilang gaul, akhirnya aku mencoba untuk galau.

Sudah berbulan-bulan menggalau, tapi nggak ada satupun orang yang menyematkan gelar 'anak gaul' buat aku. Sejak saat itu, barulah aku mulai mikir. Usut demi usut, ternyata pepatah "nggak galau, nggak gaul" adalah pepatah yang tidak dapat dipertanggungjawabkan maknanya. Jadi, aku banting sentir dan berpindah haluan ke jalan kebenaran. Jalan dimana kegalauan dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri-ke-perasaan. Hualaaah halah.

Setelah fase fase ter-absurdbsbcxvs dalam hidup ini terlewati, ternyata cobaan masih belum berakhir. (Backsound: Tobat - Opick)

Ada nih satu makhluk berumur 18 tahun 1 bulan. Sebut aja Re (nama sebenarnya). Seperti biasa, bukan anak gaul. Kalo dia gaul, kita nggak mungkin saling kenal. Karena anak gaul sama anak nggak gaul itu habitat nya udah beda. Huihihi bukan maksud apa-apa sih, hanya aja kita gak mau cerita kita disamain sama cerita nya ftv yang terkenal dramatis. Misalnya, suatu hari ada cowok gaul kece abis,  tiba-tiba deket aja gitu sama cewek cupu katrok berkacamata minus. So dramatic. Kwuk!

Jujur, aku lebih suka cerita hidupku sendiri daripada cerita drama ftv. Karena the writer of my life stories is God. But the writer of the ftv dramas is just a human. Jadi, bersyukur banget lah ada campur tangan Tuhan di setiap alur cerita kehidupanku yang nggak selalu maju dan nggak selalu mundur. So, thank God! You gave him to me, even though I know it may take just a little while.

6 Februari 2013

Kenyataan dari Sebuah Mimpi

Tiap Malem..
Aku mencoba memejamkan mataku. Tertidur tanpa lelap dan memimpikan kamu......

Orang dulu bilang, "Kalo kita memimpikan seseorang, seseorang yang di mimpi kita itu sedang merindukan kita". Entah orang dulu memang sudah pernah melakukan sebuah observasi untuk mengetahui ke-a-ku-rat-an pernyataan itu atau cuma mitos. 
Yang pasti, kenyataan itu lebih indah daripada sebuah mimpi. 
Kenyataan itu bisa dinikmati lebih lama. Sedangkan mimpi, hanya beberapa jam saja sebelum aku terjaga. 
Kenyataan itu pasti. Mimpi itu semu. 
Sebuah cerita dalam kenyataan bisa dimulai kapanpun, dan diakhiri kapanpun aku mau. Tapi cerita dalam mimpi, selalu memulai dan mengakhiri ceritanya kapan saja, meski aku tak menginginkannya terjadi ataupun berakhir. 

Tapi, keduanya memiliki kesamaan. Sama-sama ada yang manis dan pahit. Kenyataan itu nggak selalu pahit, tapi dibalik kepahitan itu ada hikmah yang akan berbuah manis.
Begitupun dengan mimpi. Mimpi yang manis juga nantinya akan pahit setelah terbangun, kan? 
Intinya, kehidupan itu punya dua sisi yang selalu berdampingan. Dan aku........ Aku hanya bisa menjalani dua sisi yang sudah digariskan Tuhan.

Ya!
Setiap orang selalu menginginkan mimpinya menjadi kenyataan. Tapi dalam ilmu fisika, ada istilah dilatasi waktu yang membatasi keduanya. Membutuhkan energi yang maha dahsyat untuk menjadikan mimpi-mimpi ku yang indah menjadi kenyataan.
Kenyataan yang sama indahnya dengan mimpi-mimpi itu.

Tapi apalah arti sebuah ke-maha-dahsyat-an energi, jika hanya aku yang berusaha mengeluarkan energi-energi yang hingga saat ini masih belum mampu menjadikan mimpi itu menjadi nyata?
Jika hanya aku yang mengeluarkan energi-energi itu sedangkan kamu tidak, maka apakah kamu tidak ingin menjadikan mempi-mimpi itu menjadi nyata seperti apa yang kuinginkan?

Apa yang harus aku lakukan? 
Apa kamu bisa menyarankan sesuatu agar keinginanku bisa ku raih, tanpa bantuanmu?

Ketahuilah, aku tak akan bisa mewujudkan semua keinginan itu tanpa kamu. 
Tapi mana mungkin perempuan yang tidak pernah melintas di pikiranmu ini, tiba-tiba meminta bantuanmu untuk mewujudkan semuanya..........?!????!!!

Apakah aku masih harus menunggu waktu yang selalu akan menjawab semuanya?
Apakah aku harus membuang jauh-jauh keinginan itu untuk diwujudkan?
Aku memprediksikan pertanyaan terakhirku akan kamu jawab dengan satu kata dua huruf, yaitu "Ya"....................