1 November 2013

Tuhan..........

Tuhan, mengapa Kau ciptakan manusia untuk menciptakan beberapa agama? Mengapa sejarah dunia terlalu panjang dan berbelit-belit menceritakan bagaimana suatu agama diciptakan? Mengapa seluruh manusia di muka bumi ini tidak menyembahMu dengan cara yang sama, Tuhan?

Tuhan, Kau tahu bahwa aku selalu menyebut namanya dalam setiap ayat-ayat Mu usai sembahyang ku. Apakah jika aku menyebut nama seorang kristiani dalam ayat-ayat Mu adalah sebuah dosa yang akan ku pertanggungjawabkan nantinya? Apakah jika seorang muslimah mencintai seorang kristiani merupakan suatu kesalahan? Jawablah semua pertanyaanku, Tuhan. Tentang semuanya. Karena Engkaulah sumber kebenaran.

Tuhan, apakah benar jika seharusnya aku mencintai seorang laki-laki yang juga mencintaiMu?
Jika benar, aku yakin aku sudah berada dalam keharusan itu. Setiap minggu, dia selalu menyempatkan waktunya untuk sejenak menyapaMu di gereja. Apa dia termasuk orang yang tidak mencintaiMu? Sama seperti aku. Setiap hari, aku selalu menyempatkan waktuku sejenak untuk bersujud memohon ampunan dari Mu. Apakah aku termasuk orang yang tidak mencintaiMu? Tuhan, aku rasa dia mencintaiMu dengan sepenuh hatinya. Hanya saja dia punya cara lain untuk mencintaiMu. Cara lain yang berbeda dengan apa yang Kau ajarkan kepadaku.

Tuhan, ingin rasanya aku menyerah dan menyandarkan lelahku dalam dekapanMu. Aku lelah mencintai seorang lelaki yang 'kata orang-orang' berbeda. Aku lelah meyakinkan semua orang, bahwa aku dan dia sama-sama mencintai Mu, Tuhan. Jika memang kenyataannya Kau menilai kami tidak mencintaiMu maka hukumlah kami. Namun setelah Kau jatuhkan hukuman itu, buatlah kami semakin mencintaiMu Tuhan.

Kalaupun nantinya Kau tak ijinkan kami bersatu, maka jodohkanlah kami dengan seseorang yang benar-benar mencintai Mu, Tuhan. Jangan Kau perintahkan air mata ini mengalir karena kesedihan. Jadikan air mata yang mengalir ini adalah air mata rasa syukur kami karena keindahan takdirmu. Perkenankan kami bahagia dalam keikhlasan.

Tuhan, jodohkanlah dia dengan wanita yang benar-benar mencintainya dan juga mencintaiMu. Jodohkanlah aku dengan laki-laki yang benar-benar mencintaiku dan juga mencintaiMu. MencintaiMu dengan cara yang sama.......

4 Agustus 2013

He's the right man, but...........

Aku percaya takdir Allah..
Yang menjanjikan bahwa ada saatnya seorang laki-laki menemukan sepotong tulang rusuknya yang hilang. Dan akan ada saatnya pula seorang perempuan yang tercipta dari tulang rusuk laki-laki akan menemukan pemilik tulang rusuk yang akan menjadikannya sempurna. 
Jelaslah aku tidak akan pernah mengerti bagaimana Allah menjadikan semua terasa nyata, bagaimana Dia memutar balikkan perasaanku yang kini sedemikian rapuh, dan mungkin aku tak ingin tau alasan mengapa Allah menciptakan seorang laki-laki yang kini singgah dan akan segera pergi..
Aku percaya..
Setiap perempuan bisa menemukan dimana 'pemiliknya' berada. Yap, pemilik tulang rusuk yang menjadikannya utuh. Dan ketika kamu menawarkan bahumu, aku merasa telah temukan 'pemilikku'. Kamu tau? Aku seperti berada di tempat yang selama ini aku cari. Tempat dimana aku berasal. Dekat dengan dadamu. Dekat dengan tulang-tulang rusukmu. 
Jika memang kamu adalah laki-laki yang menjadi rumah dimana aku akan kembali, terima kasih karena kamu sudah rela kehilangan satu potong tulang rusukmu untuk menciptakan aku. Dan aku akan bahagia jika rumah itu adalah kamu.
Tapi...
Kamu adalah bentuk nyata dari ujian yang akan kuselesaikan. Bagaimana mungkin seorang perempuan yang telah menemukan rumahnya, berkata bahwa ini adalah sebuah ujian? Hm..
Aku ingin mencintai dia karena Mu, ya Allah. Dan aku juga ingin dia mencintaiku karena Engkau.
Ya Allah..
Jika aku dan dia memang tercipta untuk bersatu, aku yakin Engkau dan Tuhan-nya akan memberikan jalan.
Jika aku dan dia memang tercipta untuk bersatu, aku yakin tidak akan ada keluarga yang sedih ketika kami bahagia.
Jika aku dan dia memang tercipta untuk bersatu, aku yakin seberapa jauh aku menghindar aku akan kembali pada rumah yang Kau ciptakan untukku. Dia...

15 Februari 2013

The Day I Fall in Love


Just an ordinary day, started out the same old way. Then I looked into your eyes and knew. Today would be a first for me. The day I fall in love..

On the day I fall in love. Sky will be a perfect blue. And I'll give my heart forever more
To someone who is just like you. At the day I fall in love..

People all say love is wonderful. That the bells will ring, the birds will sing
The skies will open. I wonder where's that great big symphony. Roll over Beethoven, won't you play with me?

And I'll never promise to be true to anyone. Unless it's you, unless it's you. The day I fall in love.. (again)

11 Februari 2013

A phase of change.

Hai! 
Oke, kali ini aku nggak mau nge-posting sesuatu yang galau galau. Karena kalo dipikir pikir umur udah hampir seperlima abad tapi masih galau itu bisa mengurangi presentasi ke-cakep-an. Percaya nggak percaya sik. Sugesti nggak sugesti juga. Tapi gak tau kenapa aku sendiri mengalami kejadian terkutuk ini. Tapi tapi tapi, fine fine aja sih buat remaja ABG jaman sekarang yang notabene udah menjadi suatu kewajaran....... yang nggak lazim.
Nah loh bingung kan? Wajar tapi nggak lazim. Udah nggak usah diambil pusing. Heuheuaue.

Emang sih galau itu wajar. Galau itu salah satu cara kita mengkonversikan perasaan menjadi suatu bentuk ekspresi wajah ataupun dalam bentuk kata-kata yang melankolis. Ada pepatah yang diciptakan oleh salah satu anak abg yang sedang ingin mendadak gaul. Dia bilang kalo, "Nggak galau, nggak gaul". Dan bego nya lagi, salah satu anak kurang gaul kayak aku jadi gampang terpengaruh sama pepatah yang kurang bertanggung jawab macem itu. Saking pengen banget dibilang gaul, akhirnya aku mencoba untuk galau.

Sudah berbulan-bulan menggalau, tapi nggak ada satupun orang yang menyematkan gelar 'anak gaul' buat aku. Sejak saat itu, barulah aku mulai mikir. Usut demi usut, ternyata pepatah "nggak galau, nggak gaul" adalah pepatah yang tidak dapat dipertanggungjawabkan maknanya. Jadi, aku banting sentir dan berpindah haluan ke jalan kebenaran. Jalan dimana kegalauan dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri-ke-perasaan. Hualaaah halah.

Setelah fase fase ter-absurdbsbcxvs dalam hidup ini terlewati, ternyata cobaan masih belum berakhir. (Backsound: Tobat - Opick)

Ada nih satu makhluk berumur 18 tahun 1 bulan. Sebut aja Re (nama sebenarnya). Seperti biasa, bukan anak gaul. Kalo dia gaul, kita nggak mungkin saling kenal. Karena anak gaul sama anak nggak gaul itu habitat nya udah beda. Huihihi bukan maksud apa-apa sih, hanya aja kita gak mau cerita kita disamain sama cerita nya ftv yang terkenal dramatis. Misalnya, suatu hari ada cowok gaul kece abis,  tiba-tiba deket aja gitu sama cewek cupu katrok berkacamata minus. So dramatic. Kwuk!

Jujur, aku lebih suka cerita hidupku sendiri daripada cerita drama ftv. Karena the writer of my life stories is God. But the writer of the ftv dramas is just a human. Jadi, bersyukur banget lah ada campur tangan Tuhan di setiap alur cerita kehidupanku yang nggak selalu maju dan nggak selalu mundur. So, thank God! You gave him to me, even though I know it may take just a little while.

6 Februari 2013

Kenyataan dari Sebuah Mimpi

Tiap Malem..
Aku mencoba memejamkan mataku. Tertidur tanpa lelap dan memimpikan kamu......

Orang dulu bilang, "Kalo kita memimpikan seseorang, seseorang yang di mimpi kita itu sedang merindukan kita". Entah orang dulu memang sudah pernah melakukan sebuah observasi untuk mengetahui ke-a-ku-rat-an pernyataan itu atau cuma mitos. 
Yang pasti, kenyataan itu lebih indah daripada sebuah mimpi. 
Kenyataan itu bisa dinikmati lebih lama. Sedangkan mimpi, hanya beberapa jam saja sebelum aku terjaga. 
Kenyataan itu pasti. Mimpi itu semu. 
Sebuah cerita dalam kenyataan bisa dimulai kapanpun, dan diakhiri kapanpun aku mau. Tapi cerita dalam mimpi, selalu memulai dan mengakhiri ceritanya kapan saja, meski aku tak menginginkannya terjadi ataupun berakhir. 

Tapi, keduanya memiliki kesamaan. Sama-sama ada yang manis dan pahit. Kenyataan itu nggak selalu pahit, tapi dibalik kepahitan itu ada hikmah yang akan berbuah manis.
Begitupun dengan mimpi. Mimpi yang manis juga nantinya akan pahit setelah terbangun, kan? 
Intinya, kehidupan itu punya dua sisi yang selalu berdampingan. Dan aku........ Aku hanya bisa menjalani dua sisi yang sudah digariskan Tuhan.

Ya!
Setiap orang selalu menginginkan mimpinya menjadi kenyataan. Tapi dalam ilmu fisika, ada istilah dilatasi waktu yang membatasi keduanya. Membutuhkan energi yang maha dahsyat untuk menjadikan mimpi-mimpi ku yang indah menjadi kenyataan.
Kenyataan yang sama indahnya dengan mimpi-mimpi itu.

Tapi apalah arti sebuah ke-maha-dahsyat-an energi, jika hanya aku yang berusaha mengeluarkan energi-energi yang hingga saat ini masih belum mampu menjadikan mimpi itu menjadi nyata?
Jika hanya aku yang mengeluarkan energi-energi itu sedangkan kamu tidak, maka apakah kamu tidak ingin menjadikan mempi-mimpi itu menjadi nyata seperti apa yang kuinginkan?

Apa yang harus aku lakukan? 
Apa kamu bisa menyarankan sesuatu agar keinginanku bisa ku raih, tanpa bantuanmu?

Ketahuilah, aku tak akan bisa mewujudkan semua keinginan itu tanpa kamu. 
Tapi mana mungkin perempuan yang tidak pernah melintas di pikiranmu ini, tiba-tiba meminta bantuanmu untuk mewujudkan semuanya..........?!????!!!

Apakah aku masih harus menunggu waktu yang selalu akan menjawab semuanya?
Apakah aku harus membuang jauh-jauh keinginan itu untuk diwujudkan?
Aku memprediksikan pertanyaan terakhirku akan kamu jawab dengan satu kata dua huruf, yaitu "Ya"....................

27 Januari 2013

Awal dari Sebuah Akhir

Sebelum 'kisah yang baru' ini dimulai, aku sudah hafal bagaimana membaca sebuah hati. Aku sudah tamat menikmati berbagai jenis hati yang tercipta untuk menyatukan potongan hatiku yang sudah tak utuh lagi. Namun, tak semua hati cocok untuk memperbaiki sebuah hati yang rapuh dan lama tak terjamah. Apalagi hati yang dulunya udah dirusak. Dan hati yang udah rusak belum tentu bisa dicangkokkan untuk hati yang udah rusak juga, kan?

Analogi barusan udah cukup menggambarkan aku sama kamu. Tapi itu dulu. Dulu, kamu datang dalam hidupku dengan membawa luka yang kamu punya. Saat itu, kamu sedang mencari seorang pengganti untuk mengobati luka yang seakan-akan membuatmu sekarat. Dan seakan-akan pula kamu mempercayakan aku untuk menggantikan orang terdahulu yang memberimu luka itu. Hmmm bodohnya lagi, aku mempercayai kata 'seakan-akan' yang telah aku buat sendiri. Itu hanya sebuah perumpamaan yang klise. Mungkin akan lebih dimengerti lagi jika aku mengatakan bahwa, "aku sudah salah mengartikan perhatianmu


Kamu tau nggak? Coba kamu luangkan waktu mu sebentaaaarrr aja. Coba kamu pikir, gimana hatiku yang sudah terlanjur mengharapkan hatimu untuk 'menyambungkan potongannya', tapi kenyataannya hanya cuma sebuah ilusi yang sampai sekarang belum bisa ku raih.............................

Penyataan barusan itu cuma ungkapan kata-kata ironi yang mungkin sulit kau pahami. Namun ketahuilah, mengartikan perhatian yang selama ini kamu kasih buat aku itu lebih sulit dari apapun. Sampai sampai aku salah kan mengartikan semuanya?

Maaf, karena selama ini aku sudah salah memahami. Maaf pula aku tidak menyempatkan waktuku menyampaikan semuanya ke kamu. Tapi kamu harus tau, semua ini telah berakhir.


Tuhan sudah menjanjikan bahwa, "Akan ada sebuah awal setelah sebuah akhir berlalu". Dan kamu tau? Janji Tuhan itu nyata.


Aku dan kamu  (kita) memang nggak punya ribuan kenangan.  Tapi aku bersyukur bisa mengenal orang yang salah seperti kamu. Dengan mengenal orang yang salah, aku bisa belajar bagaimana agar aku tidak jatuh pada lubang yang sama. Dengan mengenal kamu, aku memahami jika suatu hari nanti akan ada sebuah hati yang akan menyatukan hatiku yang telah hancur. Dan suatu hari nanti pula, akan ada sebuah hati yang akan menyatukan hatimu kembali...


Mungkin setelah ini tiada kata "kamu" lagi dalam catatanku. 

Setelah "kamu", aku akan mengawali kisah yang baru dengan kata "dia"...